Hotline +628119991144
Informasi lebih lanjut?
Home » Artikel » TABUIK PARIAMAN

Festival Tabuik merupakan salah satu tradisi tahunan di dalam masyarakat Pariaman. Festival ini telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu dan diperkirakan telah ada sejak abad ke -19 masehi. Perhelatan tabuik merupakan bagian dari peringatan hari wafat nya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Hussein bin Ali yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Sejarah mencatat, Hussein beserta keluarga nya wafat dalam perang di padang Karbala.

Tabuik sendiri diambil dari bahasa arab ‘tabut’ yang bermakna peti kayu. Nama tersebut mengacu pada legenda tentang kemunculan makhluk berwujud kuda bersayap dan berkepala manusia yang disebut buraq. Legenda tersebut mengisahkan bahwa setelah wafatnya sang cucu Nabi, kotak kayu berisi potongan jenazah Hussein diterbangkan kelangit oleh buraq. Berdasarkan legenda inilah, setiap tahun masyarakat Pariaman membuat tiruan dari buraq yang sedang mengusung tabut di punggungnya.

Menurut kisah yang diterima masyarakat secara turun temurun, ritual ini diperkirakan muncul di Pariaman sekitar tahun 1826-1828 Masehi.Tabuik pada masa itu masih kental dengan pengaruh dari timur tengah yang dibawa oleh masyarakat keturunan India penganut Syiah. Pada tahun 1910, muncul kesepakatan antar nagari untuk menyesuaikan perayaan Tabuik dengan adat istiadat Minangkabau, sehingga berkembang menjadi seperti yang ada saat ini

Rangkaian tradisi tabuik di Pariaman terdiri dari tujuh tahapan ritual tabuik, yaitu mengambil tanah, menebang batang pisang, mataam, mengarak jari-jari, mengarak sorban, tabuik naik pangkek, hoyak tabuik, dan membuang tabuik kelaut.

Prosesi mengambil tanah dilaksanakan pada 1 Muharram. Menebang batang pisang dilaksanakan pada hari ke-5 Muharram.Mataam pada hari ke-7, dilanjutkan dengan mangarak jari-jari pada malam harinya. Pada keesokan harinya dilangsungkan ritual mangarak saroban.

Pada hari puncak, dilakukan ritual tabuik naik pangkek, kemudian dilanjutkan dengan hoyak tabuik. Hari puncak ini dahulu jatuh pada tanggal 10 Muharram, tetapi saat ini setiap tahunnya berubah-ubah antara 10 – 15 Muharram, biasanya disesuaikan dengan akhir pekan. Sebagai ritual penutup, menjelang maghrib tabuik diarak menuju pantai dan dilarung kelaut.

Setiap tahun nya puncak acara tabuik selalu disaksikan puluhan ribu pengunjung yang dating dari berbagai pelosok Sumatera Barat.Tidak hanya masyarakat local saja, festival ini pun mendapat perhatian dari banyak turis asing yang membuatnya menjadi perhelatan besar yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya.

Pantai Gandoriah yang menjadi titik pusat perhatian seakan menjadi lautan manusia, khususnya menjelang prosesi tabuik diarak menuju pantai. Karenanya, jika ada kesempatan, tidak ada salahnya jika festival tabuik ini menjadi alternatif agenda wisata Anda di tahun yang akan datang

Share This:

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Komentar Anda*Nama Anda* Email Anda* Website Anda

Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.

Pulau Cubadak

Pulau Cubadak

2 July 2024 121x Uncategorized

Pulau Cubadak merupakan sebuah pulau yang terkenal karena keindahan alamnya. Keindahan dan kecantikan yang dimiliki pulau ini sangat luar biasa, sehingga dijuluki sebagai Surga Bahari Indonesia. Pulau yang terletak di Samudera Hindia ini, menjadi pemisah antara pantai barat Sumatra dan kepulauan Mentawai. Pulau ini menjadi terkenal sejak wisatawan asal Jerma... selengkapnya

DENDENG BATOKOK

24 February 2020 488x Kuliner Padang

Irisan daging sapi tipis yang direbus dengan bumbu lalu digoreng hingga kering itu ternyata tak hanya enak diberi sambal balado. Tapi juga enak dipadu dengan cabai hijau alias lado mudo. Ada dua jenis dendeng yang populer di masyarakat, yakni ‘Dendeng Balado’ dan ‘Dendeng Batokok’. Meski sudah tak asing lagi, ada perbedaan dari dua je... selengkapnya

FESTIVAL SERAK GULO

2 January 2020 477x Artikel

Tradisi serak gulo atau tebar gula yang digelar warga keturunan India hanya ada di tiga negara, yakni di Kota Padang Indonesia, Singapura dan India. Tradisi ini dihelat setiap 1 Jumadil Akhir Hijriah. Tradisi ini terbuka bagi siapa saja, dan tidak ada perbedaan ras dan agama, bagi yang ingin ikut, akan diterima secara terbuka. Tradisi ini... selengkapnya

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.