ADAT PERKAWINAN DALAM MINANGKABAU
29 September 2019 579x Artikel
Dalam setiap daerah sebutan untuk acara perkawinan berbeda-beda salah satunya Baralek dalam bahasa Minang yang di artikan pernikahan atau perkawinan.
Dalam perkawinan orang Minang selalu berusaha memenuhi semua syarat perkawinan yang lazim di Minangkabau.
Syarat – syarat itu menurut Fiony Sukmasari dalam bukunya Perkawinan Adat Minangkabau adalah sebagai berikut
- Kedua calon mempelai harus beragama Islam.
- Kedua calon mempelai tidak sedarah atau tidak berasal dari suku yang sama, kecuali pesukuan itu berasal dari nagari atau luhak yang lain.
- Kedua calon mempelai dapat saling menghormati dan menghargai orang tua dan keluarga kedua belah pihak.
- Calon suami (marapulai) harus sudah mempunyai sumber penghasilan untuk dapat menjamin kehidupan keluarganya.
Perkawinan yang dilakukan tanpa memenuhi semua syarat diatas dianggap perkawinan sumbang, atau perkawinan yang tidak memenuhi syarat menurut adat Minang. Selain dari itu masih ada tatakrama dan upacara adat dan ketentuan agama Islam yang harus dipenuhi seperti tatakrama jopuik manjopuik, pinang meminang, batu katando, akad nikah, baralek gadang, jalang manjalang dan sebagainya. Tatakrama dan upacara adat perkawinan ini pun tak mungkin diremehkan karena semua orang Minang menganggap bahwa “Perkawinan itu sesuatu yang agung”, yang kini diyakini hanya “sekali” seumur hidup.
Ada pun tata cara adat perkawinan di Minangkabau, antara lain :
1. MARESEK
Maresek merupakan penjajakan pertama sebagai permulaan dari rangkaian tata-cara pelaksanaan pernikahan. Sesuai dengan system kekerabatan di Minangkabau yaitu matrilineal, pihak keluarga wanita mendatangi pihak keluarga pria.
2. MAMINANG / BATIMBANG TANDO (BERTUKAR TANDA)
Keluarga calon mempelai wanita mendatangi keluarga calon mempelai pria untuk meminang. Bila pinangan diterima, maka akan berlanjut ke proses bertukar tanda sebagai symbol pengikat perjanjian dan tidak dapat diputuskan secara sepihak.
3. MAHANTA SIRIAH / MINTA IZIN
Calon mempelai pria mengabarkan dan mohon doa restu tentang rencana pernikahan kepada mamak-mamak nya, saudara-saudara ayah nya, kakak-kakak nya yang telah berkeluarga dan para sesepuh yang dihormati.
4. BABAKO – BABAKI
Pihak keluarga dari ayah calon mempelai wanita (disebut bako) ingin memperlihatkan kasih sayang nya dengan ikut memikul biaya sesuai kemampuan.
5. MALAM BAINAI
Bainai berarti melekatkan tumbukan halus daun pacar merah atau daun inai ke kuku-kuku calon pengantin wanita. Lazimnya berlangsung malam hari sebelum akad nikah. Tradisi ini sebagai ungkapan kasih saying dan doa restu dari para sesepuh keluarga mempelai wanita.
6. MANJAPUIK MARAPULAI
Calon pengantin pria dijemput dan dibawa kerumah calon pengantin wanita untuk melangsungkan akad nikah.
7. PENYAMBUTAN DI RUMAH ANAK DARO
Tradisi menyambut kedatangan calon mempelai pria di rumah calon mempelai wanita lazimnya merupakan momen meriah dan besar. Diiringi bunyi music tradisional khas Minang yakni talempong dan gandang tabuk, serta barisan Gelombang Adat timbale balik yang terdiri dari pemuda-pemuda berpakaian silat, serta disambut para dara berpakaian adat yang menyuguhkan sirih.
Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.
Masjid Al-Hakim
Masjid Al- Hakim Adalah Masjid yang bergaya taj mahal di tepi Pantai Padang, Kota Padang, Sumtra Barat. Mesjid ini di bagun pada tahun 2017. Lokasinya sangat strategis berada di kawasan pantai padang dengan view Pantai. Para wisatawan tertarik untuk singah beribadah dan juga brfoto-foto di area Masjid ini. Lahan mesjid ini dahulunya adalah arena tempat... selengkapnya
MASAKAN PADANG
GULAI TAMBUNSU Kuliner dari Ranah Minang memang sudah diakui kelezatannya, salah satunya yakni “Gulai Tambunsu”. Hidangan berkuah ini di olah dari usus sapi yang sudah dibersihkan , lalu di isi dengan bauran tahu dan telur yang di lumatkan beserta dengan bumbu-bumbu yang telah di giling. Kuah pada gulai ini umumnya di racik kekuningan, ataupun kadang..... selengkapnya
BUNGA RAFLESIA
Rafflesia arnoldii atau padma raksasa merupakan tumbuhan parasit obligat yang tumbuh pada batang liana (tumbuhan merambat) dari genus Tetrastigma. Spesies Raflesia yang lainnya juga memiliki inang yang sama. Rafflesia arnoldii pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Sumatera oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang sedang ... selengkapnya
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
+628119991144 -
Whatsapp
+628119991144 -
Email
tour.dreamland@gmail.com
Belum ada komentar