BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU
23 September 2019 421x Artikel
Bandar Udara Internasional Minangkabau atau biasa disingkat BIM adalah bandar udara bertaraf internasional utama di provinsi Sumatera Barat yang melayani penerbangan untuk Kota Padang. Bandara ini berjarak sekitar 23 km dari pusat Kota Padang dan terletak di wilayah Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Bandar Udara Internasional Minangkabau mulai dibangun pada tahun 2002 dan dioperasikan secara penuh pada 22 Juli 2005 menggantikan Bandar Udara Tabing. BIM merupakan bandara satu-satunya di dunia yang memakai nama etnis.
Pada tahun 2006, bandar udara ini ditetapkan oleh Kementerian Agama sebagai tempat embarkasi dan debarkasi haji untuk wilayah provinsi Sumatra Barat, Bengkulu dan sebagian Jambi. Sejak 1 Januari 2012, jam operasional bandara ini diperpanjang oleh PT Angkasa Pura II hingga pukul 00.00 WIB, yang sebelumnya hanya dibuka hingga pukul 21.00 WIB
Bandar Udara Internasional Minangkabau dapat diakses baik menggunakan kendaraan pribadi, maupun kendaraan umum seperti bus dan taksi yang beroperasi setiap hari dari Kota Padang dan kota-kota lain di sekitarnya. Selama tahun 2015, jumlah penumpang di bandara ini telah mencapai 3,1 juta penumpang. Sejalan dengan perkembangan bandara, pemerintah daerah telah membangun jalan layang di perempatan jalan masuk menuju bandara, yang disusul dengan pelebaran ruas jalan Tabing—Duku sepanjang 10 km yang merupakan bagian dari ruas jalan Padang—Bukittinggi.
Bandara ini juga menyediakan area parkir yang luas dan sudah dilengkapi dengan CCTV disetiap sudutnya.
Bandar Udara Internasional Minangkabau berdiri di atas tanah seluas 4,27 km² dengan landasan pacu sepanjang 3.000 meter dengan lebar 45 meter. Penerbangan domestik dan internasional dilayani oleh terminal seluas 20.568 m², yang berkapasitas sekitar 2,3 juta penumpang setiap tahunnya. Pada tahun 2017, bandara ini akan diperluas dua tahap hingga mencapai 49.000 m². Dengan pengembangan itu nantinya akan bisa menampung sekitar 5,9 juta penumpang per tahun.
Bandar udara ini adalah bandara kedua di Indonesia setelah Soekarno-Hatta yang pembangunannya dilakukan dari awal. Rencana induk pembangunan bandara ini dilakukan dalam tiga tahap, tahap keduanya dimulai pada tahun 2010. Setelah semua tahap selesai pengerjaannya, panjang landasan bandara ini akan diperpanjang menjadi 3.600 meter, yang juga dilengkapi dengan landasan penghubung paralel di sepanjang landasan
Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.

MINIATUR MAKKAH
Padang menyuguhkan berbagai tempat wisata seperti wisata sejarah, wisata alam, wisata pantai dan wisata edukatif. Termasuk juga satu diantaranya wisata rohani, yakni Miniatur Makkah atau yang sering dikenal dengan Makkah Mini yang berlokasi di Lubuk Minturun, Padang, Sumatera Barat. Tempat ini dijadikan juga sebagai objek wisata karna keunikannya, dan... selengkapnya

GULAI ITIAK LADO MUDO
Gulai Itiak Lado Mudo adalah gulai daging bebek dengan cacahan cabai hijau. Makanan ini adalah modifikasi dari masakan khas Koto Gadang, Kabupaten Agam. Modifikasi yang dilakukan adalah menambah tingkat rasa pedas dan tidak menggunakan santan. Setiap ekor bebek dimasak dengan setengah cabai hijau kering. Tidak semua rumah makan atau restoran Minang ya... selengkapnya

Kinantan Zoo
Kebun binatang ini merupakan salah satu kebun binatang yang tertua di Sumatra, sudah ada sejak pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia. dan saat ini salah satu objek wisata yang unggul di Kota Bukittinggi. Kebun binatang ini memiliki berbagai jenis binatang, selain ada binatang juga ada Rumah Gadang Baanjuang yang terdapat berbagai pernak-pernik kerajin... selengkapnya
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
+628119991144 -
Whatsapp
+628119991144 -
Email
tour.dreamland@gmail.com
Belum ada komentar